Sabtu, 11 April 2015

Asinan Mangga

Manisan Mangga
Indonesia dikenal mempunyai 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau, tetapi saya kurang setuju dengan statement diatas, karena Indonesia itu sebenarnya mempunyai lebih dari 2 musim yaitu ada musim Durian, musim rambutan, musim mangga dan musim-musim lainnya :D. Baiklah karena di daerah saya sedang musim buah mangga, di tengah teriknya sinar matahari akhir-akhir ini, ada baiknya kita membuat Asinan Mangga yang segar.


Bahan-bahan:
Mangga Muda             8 buah
Garam                           3 Sdm
Gula pasir                     500 g ram
Air                                Secukupnya
Air Kapur                    3 Sdm
Cabai merah                4 buah
Cabe rawit                    6 buah
Penggurih                     1 Sdm
Pewarna Makanan kuning
Cara Membuat:
1.    Kupas kulit mangga, potong mangga sesuai selera. Saya potongnya slash memanjang. Masukkan mangga kedalam wadah baskom, masukan air dan tambahkan garam.kemudian di remas-remas. Setelah mangga sudah di beri garam, lalu tambahkan larutan kapur kemudian diamkan semalaman.
2.    Setelah mangga di rendam semalaman, cuci mangga hingga bersih. Kemudian siapkan sirup gulanya.
cara membuat sirup gula:
-       Siapkan panci berukuran sedang, tambahkan gula 200 gram. Dinginkan .
3.    Setelah sirup gulanya dingin, kemudian campurkan mangga beserta sirup gulanya. Tambah kan penggurih. Diamkan selama 8 jam.
4.   Setelah 8 jam, buang air mangga nya. Lalu  kita buat lagi sirup gulanya yang baru dengan cara yang sama. Setelah sirup gulanya dingin. Campurkan  sirup gula kedalam mangga. Tambahkan pewarna makanan, potong cabe merah dan cabe rawitnya. Dan simpan di dalam kulkas.
Selamat Mencoba :D :D :D

Kamis, 09 April 2015

CINTA HALAL (By Wita Prasetia )

Assalamu'alaikum bagi para pembaca, Izinkan saya menuangkan hasil karya yang saya buat melalui jemari-jemari mungil ini, This is first time my experience nge Blog, awalnya sempat ragu tapi hasrat ini semakin menggebu ketika melihat hasil karya mereka dapat di Apresiasikan. Baiklah, ini cerpen saya persembahkan buat pembaca yang saya cintai, ini cerpen di bumbui dengan mantra bim salabim, hanya 2 jam dibuat dg segala kekurangan saya yang sudah sangat-sangat lama tidak menulis,  semoga saja bisa menghimbur :)


Pagi ini awan tak secerah biasanya,
langit mendung kehitaman menandakan Rahmat Tuhan akan segera turun.
Cepat-cepat aku berlari mengambil pakaian yang tak kering kemarin.
Sesekali ku toreh kearah arloji yang kukenakan di pergelangan tangan kiriku.
Aktivitas ku pun kulajukan dengan kecepatan tinggi, mengingat ada janji sebuah pertemuan dengan sahabat karibku dulu semasa SD.
Hari ini weekend, jadi aku libur dalam suasana aktivitas kampus.

Saat diperjalanan menuju tempat yang telah kami rencanakan, aku selalu membayangkan wajah Renny seperti apa sekarang, dulu dia pemalu dan sangat cengeng, bahkan dia sering dijadikan bulan-bulanan atas keisengan kaum adam dikelas kami. Aku selalu datang  membantu Renny seolah-olah menjadi “pahlawan kesiangan”,lalu memberi pelajaran untuk mereka yang usil menganggu sahabat ku ini. Wajarlah mereka takut, dulu aku tomboy bahkan salah satu diantara para lelaki yang jahil itu pernah kupatahkan giginya akibat mereka menyembunyikan pakaian olahragaku. Langsung saja ku arahkan bogeman ku kea rah tersangka.Alhasil aku di Skors selama 3  hari.
Jika mengingat masa-masa konyolku dulu,rasanya sekarang aku ingin menjumpai mereka dan meminta maaf kepada mereka satu persatu.

handphone ku berdering, pesan singkat dari Renny:
“aku udah di caffe flaminggo,di meja no.7”.
Sampai juga aku di tempat yang telah kami janjikan,kulangkahkan kaki ku dengan mengucapkan Bismillah menuju tempat dimana Renny telah menungguku.
Langkah ku sedikit terhenti, laju gerak ku mulai ragu ketika ku melihat sesosok wanita dengan seorang malaikat kecil, duduk sambil menyodorkan botol susu kearah balita itu.
“kau Renny  ? aku Fuzza. Fuzzatul Ramadhani”, lirihku sambil kulihat balita yang masih dirangkulnya.
“kau Fuza? Apa betul ini Fuzza sahabat kecilku yang tomboy dulu ? kau berubah. Kau lebih anggun, kau cantik dan kau sudah memakai jilbab sekarang ? apa aku sedang bermimpi ? “.
“ah, kau jangan memujiku seperti itu, bagaimana aku ingin menceritakannya semua jika kau tak mempersilahkan aku duduk sekarang’’.
“oh maaf fuzza, silahkan duduk’’
”Lalu mengapa kau datang ke Jogja secara mendadak? Maaf email mu baru ku baca sepekan yang lalu,kau tau aku sangat rindu kepadamu, sudah hampir 10 tahun kita tak berjumpa, ini adik mu Ren?’’. Kulihat Renny hanya terdiam,dia menundukkan wajahnya.
“hey ada apa dengan dirimu, mengapa kau hanya terdiam ?’’
“ini anakku Za,namanya Pelangi “
“kau sudah menikah? Maksudku menikah muda, padahal usia kita masih 22 tahun kan ?  Lalu kenapa tidak mengundangku ? “
“Belum, aku belum menikah”
“Masya Allah, jadi ini anak angkat mu”
“bukan, dia anak kandungku. Dia lahir dan di besarkan tanpa sesosok Ayah”,
akupun terdiam, seolah kehabisan kata-kata.kupandang sorot mata kecil Renny dengan tajam namun dia kembali menunundukkan wajahnya.
“oke, sebaiknya kau ikut ke kontrakan  ku sekarang, mungkin disana kau akan menceritakan nya semua lebih leluasa’’, ku tarik tangan Renny dan menuntunnya keluar caffe.
“sebentar,aku cari Taksi dulu”, ucapku kepada Renny. Dalam perjalanan kulihat Renny masih diam  membisu, malaikat kecil yang tak berdosa itu menangis. Kulihat sikap Renny yang sudah terampil mengurusi balita itu. Dengan usapan sayang dari jemarinya, malaikat kecil itu kembali terdiam dalam tangisan nya.
“kita sudah sampai Ren, ini kontrakan  ku, sebentar ya aku bayar Taksi dulu”.

***
“Assalamu’alaikum, silahkan masuk Ren, inilah suasana di kontrakan aku. Maklumlah masih single jadi perabotan nya seada nya saja “.
“iya Fuzza, kamarmu dimana? Aku akan menidurkan anakku dulu”.
“oh mari ikut dengan ku Ren, ini kamarku. Kau tidurkan saja pelangi dulu”.
Aku menyiapkan wedang jahe untuk Renny, ku tau pasti dia letih mengurus Pelangi anaknya. Renny pun menghampiri ku di ruang tamu, dia mendekati, memelukku sambil menangis sejadi-jadinya.
“kau kenapa Ren? Ceritakan semua masalahmu kepadaku. Tak baik memendam masalah mu sendirian, insya allah aku akan membantu mu sahabat kecilku”.
“Kau bisa bayangkan, bagaimana nasib pelangi kelak dibesarkan tanpa sesosok ayah, bahkan bagaimana dia menanggung malu atas aib yang telah aku perbuat sendiri?”.
“Lalu, kemana Ayah dari anakmu Ren? Dia lari begitu saja ? “
“iya Fuzza, dia pergi meninggalkan kami, padahal sewaktu kami pacaran, dia berjanji akan segera menikahi ku, dia memberikan janji-janji yang membuatku yakin dengan setiap perkataan yang di ucapkan nya. Dia beri aku kasih sayang dan cinta sampai aku tak mengenal lagi yang nama nya logika. Sekarang sudah menjadi seperti ini, apa yang harus aku lakukan? Sempat aku berfikir untuk mengakhiri kehidupan ku,kau tau Dian teman SD kita dulu. Dia mengakhiri hidup nya saat dia mengandung bayi yang  tanpa ada ikatan pernikahan itu, tapi aku membayangkan bagaimana kehidupan Pelangi kelak, aku udah buat hidupku sendiri hancur bahkan atas perbuatan ku ini aku seperti menelanjang kan keluarga ku sendiri”.
“Astagfirullah Ren, kau tak baik berkata seperti itu, bunuh diri itu bukan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah. Innalillahi, Dian Saputri itu kan? Dia kan sangat sopan dan santun orang nya Ren”.
“Kau tau kan, bahkan Iman pun bisa terkalahkan dengan bujuk rayuan setan. Bisa kau lihat sekarang, aku adalah korban dari bujuk rayuan setan itu. Allah saja sudah muak dengan sikap tolol ku ini”.
“Renny,kau harus bertobat, tak ada manusia yang luput dari dosa, Allah maha pengampun. Sebelum semuanya terlambat segeralah kau bertobat”.
“Aku kotor, aku pendosa, bahkan aku tak mengingat kapan terakhir kali aku melakukan Sholat Za”.
“Tidak ada kata terlambat untuk bertobat, Insya Allah aku akan membantu mu sahabat kecilku. Kita belajar dari awal lagi ya J”. Kupeluk tubuh mungil sahabatku ini. Ia memelukku dengan erat, sungguh tampak penyesalan yang telah dia perbuat.

***
ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR
Adzan magrib telah berkumandang, hari ini telah banyak ilmu agama yang telah kuajarkan untuk Renny, kami pun melaksanakan sholat magrib bersama-sama..

Seusai sholat magrib, ku ajarkan Renny untuk mengaji, walaupun masih terbata-bata namun ia cepat tanggap dalam mempelajari setiap lantunan ayat Al-quran…
kami pun selesai mengaji, akupun mempersilahkan Renny untuk menyantap sajian makan malam di tudung saji yang telah aku siapkan tadi.

“Jadi sekarang bagaimana dengan aktivitas mu”, Tanya Renny kepada ku.
“sekarang aku sedang sibuk menyiapkan Thesis untuk S2 ku Ren, Insya Allah aku akan menyelesaikan program S2 ku tahun ini”.
“Terus photo lelaki yang ada di kamar mu itu siapa toh Za”.
“Oh,hahaaha, dia itu calon imam ku kelak. Kau diam-diam memperhatikan photo itu ya Ren ? padahal sudah kusembunyikan ke tempat yang lebih aman “.
“kau sudah dilamar za ?”
“Belum Ren, insya allah tahun ini setelah kuliah ku selesai dia akan melamarku”.
“jadi kalian pacaran, kenalkan sama aku dong za, kan aku juga ingin kenal dengan dia”.
 “Tidak ren,kami tidak berpacaran. Hahaahaha, kau ini ada-ada saja. Kami tidak sering bertemu. Bahkan terakhir kali aku bertemu dengan nya saat aku melaksanakan sholat idul fitri di Mesjid tempo hari. Kulihat dia dengan sikap kepemimpinan nya menjadi seorang penceramah saat sholat selesai, dan sekarang dia tidak disini, dia seorang jurnalistik yang sekarang bertugas di jalur Gaza Palestina”.
“ Palestina? Disana kan daerah konflik Za? Kau Tak khawatir dengan keadaan nya? Jadi mengapa kau begitu yakin terhadap ucapanya sedangkan kalian tidak berpacaran?”.
“Lelaki yang baik itu bukan lelaki yang mudah mengumbarkan kata cinta dan sayang nya terhadap orang lain, yang bukan mempermaikan hati wanita begitu saja. Jika ia serius, dia akan menunggu kita sampai kapan pun kita benar-benar siap, kelak cinta nya bakal halal dimata Allah. Bukankah pacaran sehabis menikah lebih indah jika dibandingkan sebelum menikah.Yakinlah, Allah telah memberikan pasangan yang terbaik untuk kita. Karena wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik begitu juga dengan sebaliknya. Setiap ku melakukan sholat, kusematkan selalu nama nya dalam doa-doaku, karena hanya dalam baluran doa,rinduku dapat terbalaskan.”
“Jadi aku ini tidak baik dong Fuzza”.
“Baik buruk seseorang itu tidak dapat di ukur sahabat ku. Sekarang cobalah kau menjadi wanita yang lebih baik, kelak kau bakal temukan lelaki yang baik pula. Tidak ada kata-kata terlambat untuk memperbaiki diri. Yakinlah, akan ada pelangi esok hari yang akan menyapamu”.
“Subhanallah, sungguh beruntung Lelaki yang mendapatkan mu Fuzza. Kau sudah cantik, baik, pintar, sholeha pula. Sungguh dirimu berbeda saat kita masih sekolah dulu. Kau ingat tidak,kau dulu seperti preman pasar,kata-katamu kasar, kau ini berkepala besar, semoga kelak kau punya anak tidak mewarisi bakat tomboy mu dulu Fuzza”.
“ahahahaha, ucapan mu ini sungguh menggelitik perutku. Berjanjilah kau tak akan menceritakan kisah hidup ku dulu kepada calon imam dan anakku kelak “.
“ahahaha, kau berani bayar berapa dengan ucapan ku tadi ?”.
“Ahaha, aku akan membalas nya dengan segala cinta dan kasih sayang yang aku berikan untukmu ,”.
“Kau memang sahabat terbaikku Fuzzatul Ramadhani, bahkan banyaknya air dilautan pun belum dapat melunasi kebaikan mu”.
“ah,kau memujiku terlalu berlebihan. Yasudah sekarang tidurlah.Kasihan anakmu tidur sendirian dikamar”.
“iya Fuzza, selamat berjumpa esok hari, doakan aku menjadi wanita yang lebih baik . Assalamu’alaikum “.
“Tentu saja sahabatku, Wa’alaikum salam “.

***
Yakin lah, Dia yang menginginkan mu
akan menunggumu sampai kau benar-benar siap
dia akan membawa mu dalam baluran setiap doanya

Wahai Raga…
Tetaplah istiqomah dalam asa,
Cinta yang suci sedang menguji keimanan kita
BE SMART :)